Sabtu, 08 Agustus 2015

Bawa aku terbang Garuda Indonesia


            22 November 2013, adalah hari pertamaku menaiki pesawat. Menuju Medan aku bersama kedua abangku akhirnya pulang kampung. Perjalanan berjalan mulus kurang lebih dua jam, cuaca cerah sekali dan kami tiba di bandara kualanamu dengan selamat.

Bandara Kualanamu, Medan

Aku adalah orang batak yang belum pernah pulang kampung saat itu. Lahir dan besar di kota tidak membuatku terlena dan melupakan kampung halaman orang tuaku.
Jadi aku berpikir untuk berlibur ke Medan. Kampung kami terletak di pengururan, sebuah kecamatan di kabupaten samosir yang ditempuh kira-kira 6 jam melalui Medan-Tebing Tinggi-Pematang-Siantar-Prapat-Tomok. Dari Tomok kurang lebih 1 jam menuju pangururan.  Tomok adalah sebuah desa pelabuhan sekaligus desa wisata di pulau samosir, di sana kita dapat melihat makam Raja, museum, patung si gale-gale dan tentu toko-toko penjual souvenir. 

Kapal Ferri di Tomok
 
Di atas kapal Ferri menikmati terpaan angin


 
Selamat datang di Tomok

Di tomok ada banyak pedagang souvernir seperti pakaian, selendang, tas, aksesoris serta ukiran-ukiran khas Batak. Jika ingin membeli sesuatu di sana pintar-pintarlah menawar, biasanya harga yang ditawarkan pertama kali sangat mahal.


Barisan toko souvenir
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, sampailah kami di pangururan.  Baru ku tahu bahwa di sana masih banyak rumah-rumah tradisional atau yang biasa disebut rumah bolon.  Inilah rumah bolon kami. 

Rumah bolon

Di rumah bolon kami, dapurnya sangat sederhana, memasak dengan menggunakan kayu.


Dapur di rumah bolon

Aku sedikit terkejut di sana ada banyak makam di samping rumah. Makam di sana tidak seperti pada umumnya di tanah, melainkan peti diletakan di dalam sebuah bagunan. Bagi suku Batak, kematian adalah bagian dari religi, sistem kekerabatan dan statifikasi sosial.  Makam di tanah samosir biasanya disebut tugu.

Tugu
Itu adalah makam atau tugu opungku yang tidak jauh dari rumah­. Stratifikasi suku batak terlihat dari tugu yang dibangun. Semakin besar tugu, semakin tinggi pula derajat orang yang membangun. Bahkan terkadang, tugu jauh lebih besar dan lebih bagus dari pada rumah sendiri disana. Begitulah tanah kami. Tanah Batak.
Tidak sempurna rasanya kalau kami tidak jalan-jalan. Aku melihat indahnya danu toba. 

Danau Toba
Background danau toba

Senang rasanya bisa liburan ke kampung halaman untuk pertama kalinya.
Berbicara soal liburan, aku ingin bisa pergi ke Flores. Pulau yang terletak di Nusa Tenggara Timur ini menarik dan menunggu setipa kita untuk menjelajahinya. Melihat labuan bajo, pulau komodo, pulau padar, pulau rinca, desa wae rebu, serta danau kalimutu yang terkenal itu.
Tentu merasakan pergi ke sana bersama penerbangan terbaik di negeri ini, Garuda Indonesia. Penerbangan dengan five stars airlines  yang menyuguhkan kenyamanan kelas dunia. 
Melalui www.garuda-indonesia.com Garuda selalu memberikan promo menarik ke berbagai destinasi impian kita yang akan menjadi memorable experiences.
Bawa aku terbang Garuda Indonesia!!




*Tulisan ini diikutsertakan dalam #GADreamHoliday


My Little World Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Blogger Template Template