Senin, 29 Desember 2014

Sistem Informasi Akutansi (4)



Pengertian Teknologi Informasi Auditing.
            Audit teknologi informasi/Information technology audit adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari insfrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemprosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan system informasi dalam sebuah perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit computer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah asset system informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integrative dalam mencapai target organisasinya.

11.1 konsep-konsep auditing PDE
      Istilah PDE auditing umumnya digunakan untuk menerangkan 2 jenis aktivitas yang berhubungan dengan computer, yaitu :
·        Auditing melalui computer ( Auditing through the computer )
Untuk menerangkan proses penelaahan dan evaluasi pengendalian intern dalam suatu system pemrosesan data elektronik, biasanya dilakukan oleh auditor selama pengujian ketaatan ( compliance test )
·        Auditing dengan computer ( Auditing with the computer )
Untuk menerangkan pemanfaatan computer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dilakukan secara manual
          Kebanyakan audit meliputi pengujian ketaatan dan pengujian substantif. Kedua jenis PDE auditing ini dilakukan baik oleh auditor intern maupun ekstern.
Struktur  Audit Laporan Keuangan
Tujuan dan tanggungjawab utama auditor :
1.        Auditor ekstern    : Menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan, melayani para pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat luas
2.      Auditor intern      : Melayani kebutuhan manajemen perusahaan, hasil pekerjaannya juga akan menjadi bahan untuk penelaahan dan pekerjaan auditor ekstern pada saat mereka mengaudit laporan keuangan perusahaan
Audit secara umum dubagi menjadi 2 komponen dasar :
·        Audit interim  : Menetapkan tingkat keandalan system pengendalian intern, biasanya diperlukan Pengujian Ketaatan untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan system pengendalian intern.
·        Audit laporan keuangan : Verifikasi langsung terhadap angka-angka laporan keuangan, berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit interim yang merupakan Pengujian Substantif.

Auditing di Seputar Komputer
       Secara umum, system akuntansi mencakup masukan, pemrosesan, dan keluaran. Dalam pendekatan ini pemrosesan diabaikan, selain itu dokumen-dokumen sumber untuk masukan ke system dipilih dan diikhtisarkan secara manual sehingga tidak dapat dibandingkan dengan keluara. Setelah batch-batchdiproses dalam system, total akan diakumulasikan untuk menyajikan catatan yang diterima dan ditolak, koreksi-koreksinya, dan penyampaian ulangnya.
       Pada perkembangan PDE selanjutnya, pendekatan ini tidak banyak digunakan, secara implicit mengasumsikan bahwa kompter tidak dapat digunakan untuk mengubah catatan tanpa terdeteksi oleh prosedur-prosedur manual.
Auditing Melalui Komputer
     Audit PDE untuk verifikasi ketaatan pengendalian intern dilakukan oleh auditor intern dan ekstern. Tujuan auditor ekstern biasanya diarahkan untuk atestasi laporan keuangan. Sedangkan auditor Intern melakukan audit ketaatan untuk memenuhi kebutuhan manajemen atau kebutuhan tertentu lainnya dalam perusahaan.
Auditing Dengan Komputer
         Auditing dengan computer merupakan proses penggunaan teknologi informasi dalam auditing. Teknologi informasi digunakan untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan audit yang dapat dilaksanakan pula secara manual. Penggunaan teknologi informasi penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi auditing.
Manfaat potensial penggunaan teknologi system informasi dalam audit meliputi :
1.   Kertas kerja yang dihasilkan computer umumnya lebih mudah dibaca  dan lebih konsisten. Kertas kerja semacam itu lebih mudah disimpan, diakses, dan direvisi.
2.  Waktu dapat dihemat dengan mengeliminasi penghitungan.Penghitungan-silang, dan kalkulasi penghitungan lainnya.
3.  Kalkulasi, pembandingan, dan manipulasi data lainnya akan menjadi lebih akurat.
4 Kalkulasi telaah analitis akan lebih efisien, dan lingkupnya dapat diperluas.
5.   Informasi proyek seperti anggaran waktu dan pemonitoran waktu actual dan jumlah dianggarkan akan lebih mudah dihasilkan dan dianalisis.
6.   Korespondensi audit standar seperti kuesioner dan daftar periksa, surat proposal, dan format-format laporan dapat disimpan dan dimodifikasi secara mudah.
7.   Moral dan produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi waktu untuk tugas-tugas klerikal.
8.  Peningkatan efektivitas biaya dapat diperoleh dengan menggunakan ulang aplikasi-aplikasi audit elektronik untuk audit peristiwa kemudian ( Subsequent audit ).
9. Akan terjadi peningkatan independensi karyawan-karyawan system informasi.

11.2 Teknologi EDP Auditing
Data Uji
          Merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang absah dan tidak absah. Secara historis, data uji merupakan raihan pertama dalam audit melalui komputer. Meskipun tidak praktis memberikan kemampuan untuk memahami logika rinci program komputer bagi auditor, tetapi auditor akan dapat memahami spesifikasi umum dari sistem dan dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menentukan apakah sistem bekerja atau tidak.
Simulasi Parallel
        Simulasi parallel memproses data uji melalui program-program uji atai program-program audit. Keluaran simulasi dan keluaran nyata dibandingkan untuk tujuan pengendalian. Sebagai contoh, simulasi paralel atas program akuntansi biaya akan dibatasi oleh fungsi-fungsi yang memutakhirkan catatan-catatan barang dalam proses. Fungsi-fungsi lain, seperti penjadwalan atau pelaporan kinerja, tidak akan termasuk dalam program simulasi karena tidak menjadi perhatian langsung dalam audit.
Perangkat Lunak Audit
      Perangkat lunak audit mencakup program-program komputer yang memungkinkan komputer digunakan sebagai alat audit. Komputer diprogram untuk dapat membaca, memilih, mengekstrak (menarik), dan memproses data uji petik dari file-file komputer. Terdapat berbagai tingkatan baik dalam lingkungan mainframe maupun mikrokomputer. Perangkat lunak konvensional seperti program-program utilitas sistem, program pemanggilan informasi, atau bahasa-bahasa tingkat tingkat tinggi ( seperti COBOL ) dapat pula digunakan.
Perangkat lunak audit umum ( Generalized Audit Software- GAS)
      Perangkat lunak audit umum ( GAS ) adalah perangkat lunak yang di rancang secara khusus untuk mendukung penggunaan teknologi informasi dalam auditing.  GAS dirancang secara khusus agar memungkinkan auditor yang memiliki keahlian komputer sedkit, mampu melakukan fungsi-fungsi pemrosesan data yang berkaitan dengan audit.
 Perangkat Lunak Mikrokomputer
    Perangkat lunak mikrokomputer bertujuan umum seperti perangkat lunak pemrosesan kata dan spreadsheet memiliki banyak aplikasi – aplikasi audit. Selain itu, paket – paket perangkat lunak berorientasi dan bertujuan khusus, telah pula dikembangkan digunakan secara khusus dalam administrasi audit. Perangkat lunak pemrosesan kata dan spreadsheet merupakan jenis-jenis perangkat lunak mikrokomputer yang paling umum digunakan oleh auditor.
Tujuan aplikasi STARA :
1. File master kekayaan berjalan telah dibaca dan seluruh data telah diambil
2. File kerja tahun sebelumnya, kemudian digunakan untuk mencocokan catatan dengan file kerja tahun berjalan.
3.  Cetak laporan :
·  Laporan no 1 tambahan diatas $5000 pada tahun berjalan
·  Laporan no 2 kekeliruan dalam penyusutan tercatat
Jenis-jenis paket perangkat lunak mikrokomputerberikut ini,kepada staf auditnya untuk digunakan dalam audit:
·   Paket-paket perpajakan
·   Uji petik statistic
·   Translasi mata uang
·   Pembuat nomor-acak
·   Analisis regresi
·   Analisis persediaan
·   Perangkat lunak bagan arus
·   Kertas kerja dan lampiran-lampiran
Kegiatan audit terprogram
    Merupakan teknologi audit yang mencakup modifikasi program computer  untuk tujuan-tujuan audit. Ini dicapai dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi regular sehingga data transaksi atau lainnya dapat dianalisis.
Catatan diperluas (extendedrecord)
    Berhubungan dengan modifikasi program-program computer untuk menyajikan jejak audit yang komprehensif untuk transaksi-transaksi terpilih dan mengumpulkannya dalam perluasan catatan data tambahan dalam suatu pemrosesan yang tidak normal.
Snapshot
      Snapshot,seperti yang diimplikasikan dari namanya, berupaya memberikan gambaran komprehensif dari pekerjaan program pada titik tertentu suatu waktu. Snapshot mencakup penambahan kode program agar program mencetak isi area memori terpilih pada waktu selama pemrosesan kode snapshot dibuat. Ini menghasilkan hasil cetakan operasi program. 
Penjejakan
       Penjejakan merupakan teknik audit lainnya yang menghasilkan alat bantu program. Penjejakan normalnya dilaksanakan dengan menggunakan pilihan (opsi) dalam bahasa kode sumber program (seperti COBOL). Bahasa tingkat tinggi dijejaki pada tingkat pernyataan sumber ; bahasa tingkat lebih rendah dijejaki pada tingkat yang lebih rinci. Penjejakan memberikan daftar rinci urutan pelaksanaan pernyataan program.
       Penjejakan dapat menghasilkan ribuan catatan keluaran, dan harus dipelajari jumlah transaksi yang besar yang tidak dijejaki. Untuk tujuan audit, penjejakan dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa pengendalian intern dalam program aplikasi dijalankan pada saat program memproses data uji. Penjejakan mengindikasikan bagian-bagian kode program yang tidak dieksekusi, yaitu situasi yang berdampak pada ditemukannya modifikasi tidak tepat atau tidak terotorisasi ke program.
            Seluruh teknik kegiatan audit yang ditandai membutuhkan keahlian teknis tingkat tinggi pada saat pertama kali dibuat, dan tingkat pengetahuan yang tinggi untuk menggunakannya secara efektif. Tingkat independensi auditor pada saat pengembangan sistem itu sangat tergantung pada tingkat keahlian teknis yang mereka miliki. Bahkan sekalipun auditor memilikitingkat keahlian teknis yang tinggi, pengembangan tetap membutuhkan kerjasama antara auditor dengan karyawan departemen sistem.
Penelaahan dokumentasi sistem
          Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif,bagan arus dan daftar program, barangkali  merupakan teknik auditing PDE yang tertua, dan tetap dipergunakan secara luas sampai sekarang. Pendekatan ini khususnya tepat pada saat tahap awal audit yaitu untuk persiapan seleksi dan pemanfaatan atau teknologi audit langsung lainnya.
            Auditor dapat juga meminta daftar bahasa sumber program. Daftar-daftar ini dapat ditelaah secara manual oleh auditor. Program-program dapat diperiksa secara manual oleh auditor. Penelaahan program secara lebih memuaskan dapat dilakukan dengan meminta kode obyek, yaitu, versi bahasa-mesin dari program. Penelaahan dokumentasi sistem dengan cara ini akan memberikan jaminan bahwa membutuhkan keahlian teknis dan kesabaran. Auditor dapat memverifikasi hash total kode obyek perangkat lunak untuk mendeteksi modifikasi-modifikasi pada perangkat lunak.
          Jenis dokumentasi lainnya yang dapat diperiksa adalah dokumentasi operasi yang dihasilkan oleh banyak sistem komputer sebagai suatu bagian dari operasi. Perangkat lunak yang memonitor kinerja operasi komputer umumnya tersedia dalam sistem besar untuk menyediakan statistik teknis yang bermanfaat meningkatkan efisiensi operasi sistem. Kegiatan akuntansi pekerjaan (job accounting) seringkali merupakan bagian dari sistem operasi komputer. Kegiatan ini mengumpulkan dan mengikhtisarkan statistik yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya program (pekerjaan). Sekali lagi, statistik tersebut penting bagi auditor karena menunjukkan siapa yang menggunakan sistem dan juga kapan dan sumberdaya dan program yang mana yang tercakup dalam sistem.
Bagan Arus Pengendalian
       Dokumentasi spesifik untuk tujuan-tujuan audit ditelaah dan dikembangkan untuk menunjukkan hakekat pengendalian aplikasi dalam sistem. Dokumentasi seperti ini disebut bagan arus pengendalian. Bagan arus analitis, bagan arus sistem atau teknis-teknis grafis lainnya digunakan untuk menjelaskan pengendalian dalam sistem. Keuntungan utama bagan arus adalah dapat dipahami oleh auditor, pemakai dan karyawan komputer, sehingga mendukung komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda.
Pemetaan
       Bahan bukti audit yang lebih langsung berkaitan dengan program dapat diperoleh dengan cara memonitor jalannya program dengan menggunakan paket pengukuran perangkat lunak khusus. Teknik audit seperti ini disebut pemetaan. Perangakat lunak menghitung jumlah kali setiap pelaksanaan pernyataan program dalam suatu program dan memberikan statistik ikhtisar yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya. Pada dasarnya, pemetaan merupakan teknik untuk membantu perencanaan dan pengujian program. Auditor dapat menggunakan perangkat lunak yang sama untuk menentukan apakah pernyataan program tertentu telah dilaksanakan. Pemetaan dapat membantu meyakinkan pernyataan-pernyataan pengendalian aplikasi program yang terdapat dalam daftar bahasa sumber dalam program telah benar-benar dieksekusi pada saat program berjalan, dan tidak diganggu oleh logika tertentu yang tidak terdapat dalam daftar kode sumber dari program. Penghitungan jumlah kali setiap pernyataan program yang telah dilaksanakan tidak mengimplikasikan bahwa program telah dieksekusi secara benar.
            Pemetaan dapat digunakan secara efektif sejalan dengan teknik data uji. Eksekusi program dengan data uji sebagai masukan dapat dipetakan. Evaluasi keluaran dari monitor perangkat lunak dapat mengindikasikan seberapa ekstensif masukan menguji pernyataan program individual. Pernyataan-pernyataan yang tidak dieksekusi tidak diuji.

11.3 Jenis-jenis audit PDE
Pendekatan Umum Terhadap PDE Audit
Sebagian besar pendekatan terhadap PDE audit mengikuti tiga tahapan :
1.Telaahan dan evaluasi awal.
2.Telaahan dan evaluasi rinci.
3.Pengujian.
– Telaahan dan evaluasi awal
     Menentukan tindakan-tindakan yang akan dillakukan dalam audit yang mencakup keputusan-keputusan yang berkaitan dengan area-area tertentuyang di investigasi, penugasan bagi staf audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pembuatan anggaran waktu dan/biaya untuk audit.
     Sumber daya audit biasanya terbatas, jadu umumnya tidak mungkin melakukan audit atas setiap aplikasi setiap tahun. Aplikasi-aplikasi yang mengandung kemungkinan penggelapan atau kekelirian-kekeliruan keuangan biasanya menjadi target suatu audit.
– Telaahan dan evaluasi rinci
 Dalam tahap audit ini, sasaran difokuskanpada temuan-temuan yang dipilih dalam audit.
–  Pengujian
     Tahap pengujian dalam audit menghasilkan bukti ketaatan terhadap prosedur-prosedur.pengujuan dilakukan untuk memberikan jaminan memadai bahwa pengendalian intern ada dan bekerja sesuai dengan yang dinyatakan dalam dokumentasi sistem.
–  Audit Aplikasi-aplikasi PDE
Pengendalian-pengendalian Aplikasi debagi menjadi tiga area umum, masukan, pemrosesan, pengeluaran. Audit aplikasi-aplikasi PDE umumnya mencakup penelaahanpengendalian dalam tiga area tersebut.
A. Audit Pengembangan Sistem Aplikasi
      Tiga area umumdalam audit yang berkaitan dengan proses pengembangan sistemadalah standar-standar pengembangan sistem, manajemen proyek, dan pengendalian pengubahan program.
     Standar-standar pengembangan sistem, merupakan dokumentasi yang menjadi panduan perancangan, pengembangan, dan implementasi sistem aplikasi. Keberadaan standar-standar pengembangan sistem merupakan pengendalian umum utama dalam sistem PDE.
    Manajemen proyek, untuk mengukur dan mengendalikan perkembangan selama pengembangan sistem aplikasi. Manajemen proyek meliputi proyek dan penyeliaan proyek. Perencanaan proyekmerupakan pernyataan formal mengenai rencana-rencana kerja rinci dalam proyek. Penyeliaan proyek memonitor pelaksanaan aktifita-aktifitas proyek.
    Pengendalian pengubahan program, berkaitan dengan pemeliharaan program-program aplikasi. Tujuan pengendalian-pengendalian tersebut adalah untuk mencegah pengubahan yang tidak sah dan bersifat penggelapan terhada program-program yang telah di uji dan di terima.
B. Audit atas Pusat layanan Komputer
     Audit atsa pusat layanan komputer dilakukan sebelum setiap audit atas aplikasi dilakukan guna meyakinkan integritas umum lingkungan dimana aplikasi akan di fungsikan. Pengendalian-pengendalian umum atas operasi komputer juga memnbantu menjuamin tidak adanya interupsi atas sumberdaya-sumberdaya pusat layanan komputer.
     Audit akan dilakukan terhadap beberapa area. Salah satu area berkaitan dengan pengendalian-pengendalian lingkungan. Sistem-sistem mainframe yang berkaitan dengan pusat-pusat layanan komputerbesar umumnya memiliki persyaratan-persyaratan temperatur dan kelmbaban khusus yang membutuhkan penyejuk ruangan. Area lain adalah keamanan secara fisik atas pusat-pusat yang bersangkutan.
       Rencana pemulihan bencana di pusat-pusat tanggung jawab harus ditelaah. Rencana pemulihan bencana harus mencakup hal-hal yang berkaitan dengan misalnya pernyataan tanggung jawab manajemen yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian bencana, rencana-rencana tindakan darurat, penyediaan fasilitas dan pendukung data, pengendalian-pengendalian proses pemulihan.
        Pengendalian-pengendalian manajemen atas operasi pusat layanan komputer juga merupakan area yang diperhatikan. Area ini mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk menganggarkan faktor-faktor beban peralatan, statistik pemanfaatan protek, dan persyaratan-persyaratan anggaran dan rencana penetapan staf, dan rencana perolehan peralatan.
         Pengujian ketaatan yang akan digunakan dalam seluruh area audit tersebut adalah telaahan atas bukti-bukti tang didokumentasikan; wawancara dengan pemakai, manajemen, dan karyawandepartemen sistem; observasi langsung; dan tanya-jawab.

Perencanaan dan analisis system

12.1 Perencanaan dan Analisis Sistem
      Perencanaan sistem merupakan salah satu tahapan atau fase pengembangan sistem yang pertama,dalam tahap ini menentukan suatu rangkaian atau kerangka kerja yang menyeluruh.Bagian ini melibatkan para manajer atau para senior yang profesional guna menemukan strategi untuk mendukung rencana yang telh ditetapkan oleh suatu organisasi.
Perencanaan Sistem terdiri dari :
   1.  Perencanaan jangka pendek ,yaitu jangka waktu dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun.
   2.  Perencanaan jangka panjang,yaitu jangka waktu sampai maksimal 5 tahun.
   3. Perencanaan sistem dan analisis kelayakan
   4. Dalam Perencanaan sistem harus memperhatikan faktor kelayakan dari rencana tersebut,yang mengutamakan kemungkinan keberhasilan
   5. Dari sistem yang akan dikembangkan.
Faktor kelayakan harus meliputi kriteria berikut ini:
    Kelayakan Teknik /Technical Feasibility
    Kelayakan Ekonomi/Economic Feasibility
    Kelayakan Hukum/Legal feasibility
    Kelayakan Operasional/Operational Feasibility
    Kelayakan Jadwal/Schedule Feasibility
    Analisis kelayakan
Tujuannya adalah :
a.Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
b.Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
 Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak
2. Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem.
3. Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan.
4. Pengembangan perencanaan sistem informasi strategi.
5. Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan sistem.
6. Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu.
7. Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.
 Tugas – tugas analisis kelayakan :
1.Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem.
2.Pembentukan sasaran sistem baru.
3.Pengidentifikasian para pemakai system.
    Metode penentuan penganggaran modal :
1.  Payback period
2.  Net present value
3.  Internal rate of return
4.  Modified internal rate of return.
    Ukuran kelayakan :
1.  Teknologi
2.  Ekonomi
3.  Non ekonomi
4.  Organisasi atau operasional
5.  Jadwal

12.2 Langkah-langkah analisis sistem
      Langkah –langkah yang dilakukan seorang analis dalam menganalisis Sistem,sebagai berikut :
    Identifikasi masalah
-  Persediaan barang yang melebihi stok maksimal
-  Penurunan kwalitas produk
-  Konsumsi bahan yang tidak ekonomis
-  Evaluasi biaya produksi
-  Delivery Order yang terhambat
-  Proses pembuatan bukti transaksi
    Memahami sistem yang sedang berjalan / yang sudah ada
-  Penentuan jadwal pengamatan /observasi
-  Penentuan tugas
-  Pengumpulan hasil
    Melakukan analisis
-  Analisa kelemahan sistem
-  Analisa standar kerja
-  Analisa dokumentasi
    Laporan analisis
-  Laporkan ke manajemen
-  Meminta saran atau masukan
-  Meminta persetujuan
Langkah-langkah analisis sistem :
     Identify , mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertaman yang dilakukan dalam tahap analisis sistem.
 Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
a.     Mengidentifikasi penyebab masalah
b.     Mengidentifikasi titik keputusan
c.      Mengidentifikasi personil – personil kunci
2.Understand, memahami kerja sistem yang ada
    Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.
Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel
3.Analyze, Menganalisis system
    Langkah ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
Report , membuat laporan hasil analisis.
     Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah:
1.Analisis telah dilakukan,
2.Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen,
3.Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen, dan
4.Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan.

12.3 Teknik-teknik pengkumpulan fakta
       Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan.
Ada tiga sumber yaitu :
1.Sistem yang berjalan
            menyediakan kesempatan untuk menetukan apakah sistem  memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.
2.Sumber internal lainnya
            Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi
3.Sumber eksternal
     Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan.
     Teknik-teknik pengumpulan fakta sangat penting untuk medukung memperoleh suatu data yang berupa fakta yaitu kejadian yang sebenarnya,bukan sebuah rekayasa,sebagai berikut:
·         Mengetahui dan menentukan tujuan pengumpulan fakta
·         Menentukan jadwal
·         Menentukan area,wilayah atau batasan
·         Mengamati secara langsung (tidak berupa data)
·         Dilakukan secara berulang ulang
·         Dokumentasi fakta

12.4 Teknik-teknik mengorganisasikan fakta
       Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
• Analisis pengukuran kinerja
• Analisis Distribusi kerja
• Analisis Fungsional
• Analisis Matriks 

12.5 Analisis Sistem Terstruktur.
        Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.

 Perancangan Sistem
Perancangan Sistem
           Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.
Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :

   1.  Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal /         perancangan secara makro.
   2.  Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
Pengertian Perancangan Sistem
Menurut  Verzello / John Reuter III
• Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “.
Menurut  John Burch & Gary Grudnitski
• Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
            Merancang sistem komputerisasi adalah tugas pokok dari seorang Systems Analyst. Hasil rancangan tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pembuatan program aplikasi oleh programmer. Sistem komputerisasi yang telah dibuat selanjutnya akan diimplementasikan oleh user.
            Pada kenyataannya, banyak sekali pertimbangan yang harus dilakukan seseorang dalam membuat sistem komputerisasi, misalkan spesifikasi hardware dan software (teknologi) apa saja yang dibutuhkan, berapa anggaran yang disediakan, siapa saja yang terlibat dan harus ditraining, waktu yang tersedia, dan sebagainya.
            Karenanya, perancangan sistem komputerisasi akan melibatkan banyak orang di dalamnya. Hal ini mengharuskan dibuatnya ‘master plan,’ ‘blue print,’ atau skenario umum yang harus disepakati bersama terlebih dulu.
            Catatan ini hanya memberikan sedikit gambaran dari perancangan sistem komputerisasi  yang sangat rumit, yaitu hanya membahas tentang Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Normalisasi Data.

13.2 Langkah-langkah Perancangan Sistem
Berikut ini adalah langkah-langkah perancangan system;
1.      Perancangan system
2.      Analisis system
3.      Rancangan system general (atau konseptual)
4.      Evaluasi dan pemulihan system
5.      Rancangan system terinci (atau fungsional)
6.      Implementasi system.
            Empat tahap pertama kadang-kadang disebut TAHAP FRONT-END; dua yang terakhir tahap pengembangan dan pemeliharaan system sering disebut TAHAP BACK-END. Setelah system baru dikembangkan dan dikonversikan ke operasi, selanjutnya menuju ke tahap pemeliharaan system yang berlangsung beberapa tahun, 10 sampai 20 tahun, atau lebih lama. Jika system ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tutup dipelihara, maka tidak dilanjutkan dan system baru dikembangkan untuk menggantikannya.
  Pertimbangan-pertimbangan perencanaan umum
            Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.

13.3 Teknik-teknik Perancangan
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
a) Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
b) Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. 

Implementasi operasi dan pengendalian sistem
 Pembuatan rencana dan pengendalian untuk implementasi.
 Manajemen proyek merupakan konsep kunci dalam implementasi sitem. Untuk mengelola proyek implementasi secara memadai harus dibuat rencana-rencana spesifik.Rencana-rencana ini harus berkaitan dengan 3 komponen utama :
1.Pemilahan proyek menjadi beberapa tahap
2.Anggaran spesifik untuk setiap tahap
3.Kerangka waktu spesifik untuk setiap tahap proyek

 14.1 Implementasi Sistem
        Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :
Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.
Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya
Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
 Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
 Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

14.2 Pengendalian Keuangan di Dalam Sistem Informasi
         Perencanaan dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja.
Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.
Perencanaan Keuangan adalah proses dari :
Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
 Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.

14.3 Pengendalian Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi.
Contoh Pengendalian Aktiva :
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga nya :
–    Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
–    Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
–    Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
–    Penggunaan log dan register
–    Review oleh pihak independent


Senin, 22 Desember 2014

Sistem Informasi Akutansi (3)



8 . PENGEMBANGAN KEPUTUSAN DAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN

8.1 Manajer & Keputusan

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

Perencanaan dan pengendalian merupakan aktivitas-aktivitas fundamental yang biasa dilakukan oleh seluruh manajer. Setelah manajemen menetapkan tujuan- tujuan umum, maka manajemen akan berupaya mencapai tujuan tersebut melalui pengambilan keputusan sehari-hari.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Konstribusi utama seorang manager kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan. Ada enam tahap sistematis yang biasanya dilakukan oleh seorang manager ketika mengambil keputusan dan kontrol dalam organisasi. Dalam suatu organisasi, aktifitas pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda dan setiap tingkatan mempunyai sistem informasi yang berbeda pula. Tingkatan – tingkatan ini adalah perencanaan strategik, oengendalian manajemen, dan pengendalian oprasional
1 . Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah
Merupakan bagian paling sulit dari proses pengambilan keputusan. Alasannya manajer seringkali sulit membedakan masalah itu sendiri dengan gejala-gejala dari suatu masalah.
2. Menentukan alternative masalah
Pemilihan tindakan tertentu oleh manajer. Agar manajer dapat membuat pilihan yang tepat, penting baginya untuk mengetahui setiap alternative tindakan yang tersedia.
3. Mengevaluasi alternative
Setelah alternative dianggap layak, manajer harus mengevaluasi keunggulan-keunggulan relative dari setiap alternative. Suatu kerangka kerja yang bermanfaat dalam mengevaluasi berbagai alternative adalah pendekatan manfaat-biaya ( Cost Benefit Approach)
4. Memilih alternative terbaik
Pemilihan alternative terbaik merupakan bagian paling mudah dalam proses pengambilan keputusan.Untuk memilih alternative terbaik, 2 hal yang harus dilakukan manajer :


8.2 Pelaporan Kepada Manajemen

Dalam sistem informasi akuntansi manajerial, informasi mengalir dalam dua arah. Arus dari puncak ke bawah berasal dari kejadian yang terjadi pada tingkatan manajemen puncak. Kejadian tersebut dicatat, dibuatkan kesimpulan dan kepada disampaikan tingkatan manajemen yang lebih rendah. Misalkan anggaran belanja periodik, yang memberikan para manajer pernyataan kuantitatif mengenai rencana organisasi. Sedangkan arus dari bawah ke atas, berawal dari kejadian yang berlangsung pada tingkatan manajemen yang lebih rendah dalam struktur organisasi dan dilaporkan pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi dalam bentuk laporan pertanggung jawaban.

Pemrosesan File dan Konsep Manajemen Data

Sebuah file merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan sedemikian rupa, hingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh kembali apabila dibutuhkan atau untuk penggunaan selanjutnya.

Digolongkan menurut teknik penyimpanannya, file dapat berupa file manual dan file komputer. File manual menyimpan informasi yang dapat diperoleh kembali, dibaca dan digunakan oleh manusia. Sedangkan file komputer menyimpan informasi yang tidak dapat diperoleh kembali oleh manusia tanpa bantuan pemrosesan komputer.
File manual sebagian besar menggunakan filing cabinet sebagai sarana penyimpanan. Namun apapun bentuk sarana penyimpanannya, file manual menggunakan metode yang sama untuk menyusun rekaman yang ada di dalamnya.
Menurut jenisnya file komputer terbagi menjadi :
- File Master
- File Transaksi
- File Cadangan (backup)
- File Arsip
- File Kasar (Scratch File)

Sistem akuntansi yang memakai komputer secara rutin menggunakan prosedur tertentu saat memproses file komputer. Operasi yang lazim pada file komputer yaitu memperbarui (update), memelihara, mengurutkan (sortir) dan menggabungkan (merge). 

Untuk mengelola data digunakan suatu sistem perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (SMD) yang merupakan seperangkat program komputer yang mengendalikan akses kepada database yang dilakukan oleh pengguna dan program aplikasi. Sistem ini memisahkan cara data secara fisik disimpan pada sarana penyimpan sekunder. SMD tidak hanya mengelola data itu sendiri tetapi juga hubungan antar data. Setiap apliksi perangkat lunak SMD mengasumsikan suatu model struktural untuk data. Model struktural yang lazim adalah struktur pohon, jaringan, dan relasional.
  
1. Jenis-jenis laporan 

Laporan perencanaan umumnya berbentuk anggaran dan bermanfaat untuk membantu manajer dalam mengalokasikan dan memperoleh sumber daya untuk operasi perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan pengendalian membantu manajer meyakinkan dirinya bahwa operasi berjalan sesuai rencana.Laporan operasional berfokus pada keadaan operasi sekarang dalam perusahaan. Tujuannya utamanya adalah untuk membantu individu-individu dalam melakukan aktivitas operasional sehari-hari.

2. Sistem Pelaporan Keuangan dan Biaya

Sistem ini berfokus pada pembuatan atau penyajian laporan-laporan tradisional, yaitu laporan laba rugi, laporan posisi keuangan. Terdapat 2 jenis sistem akuntansi biaya yaitu: sistem biaya atas order kerja dan sistem biaya atas proses.

3. Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggung jawaban

Menyatakan bahwa seluruh kejadian dalam lingkungan perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggung jawaban individu tertentu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu mengalokasikan biaya ke pusat-pusat pertanggungjawaban yg relevan.

4. Sistem Pelaporan Profitabilitas

Pelaporan ini tidak hanya bermanfaat sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi. Disamping itu, pelaporan profitabilitas memiliki keunggulan yaitu memberi pandangan kepada masing-masing manajer mengenai konstribusi unit-unit organisasi terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.

9. PEMROSESAN FILE & KONSEP MANAJEMEN DATA

9.1  Tinjauan Sekilas Tentang Teknologi
field, unsur data, atribut dan elem di gunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Field,terdiri atas : karakter tunggal atau nomor tunggal. Pengelompokan logis atas field disebut catatan (record). Catatan merupakan kelompok unsur-unsur data yang memuat beberapa entitas seperti karyawan, pelanggan, pemasok, faktur, dan sebagainya. 

A.   Okurensi data
Struktur catatan memiliki okurensi yang disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai-nilai data untuk catatan. 

B.   Panjang catatan tetap dan variable
 Catatan dengan panjang-tetap lebih mudah untuk dimanupulasi dalam aplikasi-aplikasi komputer dibandingkan catatan dengan panjang-variabel karena ukuran catatan dengan panjang-tetap distandarkan. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices (DASDs) adalah catatan dengan panjang-tetap. Catatan panjang variable :

1.  Akhir dari catetan di indikasikan dengan simbol
2.  Secara efisien memanfaatkan ruang penyimpangan yang tersedia,tetapi memanipulasi catetan lebih sulit.
3.  Salah satu pendekatannya adalah catetan penjejak. Catatan penjejak adalah perluasan dari catetan master.

 Kunci catatan dan urutan file
kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsur data yang secara unik mengidentifikasikan catatan tertentu dalam file. Kunci primer adalah field yang digunakan untuk menyotir catatan-catatan dalam file. Kunci sekunder adalah digunakan untuk menentukan posisi relatif antar kumpulan catatan manakal kunci primer memiliki nilai yang sama untuk setiap catatan-catatan dalan kumpulan. Kunci-kunci adalah penting karena diperlukan untuk memproses dan melokasikan catatan - catatan dalam file.

9.2 Evaluasi Teknologi Database
 Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat.
Dengan sistem manajemen database , data disimpan dalam format standar dengan menggunakan bahasa definisi data - data definition language, dimanipulasi dan dimutakhirkan dengan menggunakan bahasa manipulasi database - database manipulation language, dan dipanggil dengan menggunakan bahasa kueri database-database. 

1.1   Layanan informasi online
banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layangan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka.

1.2   Expert system. 
sistem ahli membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area.
1.2   Pemrograman berorientasi - objek. 
Meliputi pendefinisian objek-objek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit. Hal menjadi objek  daftar komponen-komponen persediaan, kelompok pelanggan, atau bahkan kumpulan foto.

1.2   Sistem hiperteks. 
Memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata-kata kunci.

1.5  Sistem database intelijen 
Sistem ini merefleksikan kecenderungan penggabungan seluruh teknologi-teknologi terbaru, termasuk yang paling muktahir, ke dalam satu sistem database. 
  
9.3  Sistem Manajemen Database(SMD) & Arsiktektur 

terdapat tiga tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database;
2.1  arsitektur tingkat konseptual
2.2  arsitektur tingkat logis, dan
2.3  arsitektur tingkat fisik
Pada tingkat konseptual, database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk tujuan- tujuan yang telah dipilih. Catatan dan field- field dalam database distrukturkan dan diorganisasikan dalam beberapa pola logis, sehingga membantu pembentukan struktur data logis. Terdapat tiga jenis struktur data logis yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu : hirarkis, jaringan, dan relasional.

10. SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

(electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana. Sebagai contoh, pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan, dan lain - lain.

10.1 Sistem Masukan.

·                     Sistem - sistem masukan dengan kertas. 
Dalam beberapa sistem akuntansi yang terkomputerisasi, masukan-masukan ke sistem akuntansi berupa dokumen sumber yang di tulis tangan atau di ketik. Setiap tahap pemrosesan masukan sebagai berikut:
1.             Penyiapan dan pelengkapan dokumen sumber.
2.             Pengiriman dokumen-dokumen sumber ke pemrosesan data.
3.             Masukan data.
4.             Pengeditan data program.
·                     Sistem - sistem pemasukan tanpa ketas. Dalam sistem-sistem masukan tanpa kertas (paperless input system ) , kadang-kadang di sebut juga sistem masukan online, transaksi-transaksi di masukan secara langsung ke dalam jaringan komputer, dan kebutuhan pengetikan dalam dokumen sumber di kurangi. Sistem masukan tanpa kertas membutuhkan intervensi manusia umumnya memlalui dua tahapan yaitu entry data dan edit data, dan transfer ke sistem aplikasi komputer pusat. Sistem tanpa kertas yang tidak membutuhkan keterlibatan manusia, Transaksi-transaksi di proses dari awal sampai akhir tanpa keterlibatan manusia : pemrosesan transaksi otomatis secara penuh. Salah satu aplikasi tekhnologi ini adalah networked vending machine (NVM)

10.2 Sistem Pemrosesan.

·                     Sistem pemrosesan berdasarkan kertas. 
Transaksi-transaksi di masukkan kedalam komputer dalam batch yang di proses secara periodik. Contoh pemrosesan secara batch adalah laporan jam kerja mingguan untuk membuat cek pembayaran gaji. Pemrosesan secara batch dengan pemutahiran file secara berurutan, pemrosesan dalam sistem semacam ini mencakup tahap-tahap berikut:
1.             Penyiapan file transaksi.
2.             Pemutahiran file induk.
3.             Pemutahiran buku besar.
4.             Penyiapan laporan buku besar.

Pemrosesan batch dengan pemutahiran file akses random, tahap-tahapnya sebagai berikut :
5.             Catatan di baca dari file transaksi
6.             Nilai kunci catatan transaksi digunakan untuk mengakses secara random
7.             Catatan dalam file induk di mutahirkan dalam memori dan kemudian ditulis ulang ke file data
·                     Sistem Pemrosesan tanpa kertas. 
Dalam sistem pemrosesan tanpa kertas , baik pemrosesan batch maupun tepat waktu dapat di lakukan dengan pemrosesan tepat waktu, kadang-kadang disebut online realtime processing. Pemrosesan batch dalam sistem pemrosesan tanpa kertas mirip dengan pemrosesan batch dalam sistem berdasar kertas. Perbedaannya adalah voucher jurnal diganti dengan fungsi yang serupa tetapi secara elektronik dan buku besar di mutahirkan secara otomatis secara periodik. Pemrosesan tepat waktu dalam sistem pemrosesan tanpa kertas, keuntungan utama dalam pemrosesan tanpa kertas adalah memungkinkan untuk melakukan pemrosesan tepat waktu.

10.3 Sistem Keluaran. 

Sistem keluaran dapat berupa sistem dengan kertas, tanpa kertas atau antara keduanya. Sebagian besar sistem dengan kertas dan berorientasi batch dengan pemrosesan file sekuensial mengahislkan volume jeluaran yang besar. Sebagai contoh hasil cetak keluaran file piutang dagang dapat digunakan untuk melihat saldo pelanggan individual. Pengendalian ekeluaran di rancang untuk mengecek bahwa hasil pemrosesan telah berupa keluaranb yang sah dan keluaran tersebut telah didistribysikan secara memadai. Kelompok pengendalian PDE terpisah seriungkali dibentuk untuk memonitor operasi PDE. Kelompok pengendalian PDE menrupakan bagian dari fungsi audit intern perusahaan. Distribusi keluaran harus dikendalikan untuk meminimalkan akses tidak sah terhadaop data-data penting. Distribusi keluaran di kendalikan melalui dokumentasi dan penyeliaan. Umumnya, register distribusi keluaran dibuat untuk mengendalikan disposisi laporan.



Sumber:

My Little World Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Blogger Template Template