22 November 2013, adalah hari pertamaku menaiki pesawat. Menuju Medan aku bersama kedua abangku akhirnya pulang kampung. Perjalanan berjalan mulus kurang lebih dua jam, cuaca cerah sekali dan kami tiba di bandara kualanamu dengan selamat.
Bandara Kualanamu, Medan |
Aku adalah orang
batak yang belum pernah pulang kampung saat itu. Lahir dan besar di kota tidak
membuatku terlena dan melupakan kampung halaman orang tuaku.
Jadi aku berpikir
untuk berlibur ke Medan. Kampung kami terletak di pengururan, sebuah kecamatan
di kabupaten samosir yang ditempuh kira-kira 6 jam melalui Medan-Tebing Tinggi-Pematang-Siantar-Prapat-Tomok.
Dari Tomok kurang lebih 1 jam menuju pangururan. Tomok adalah sebuah desa pelabuhan sekaligus
desa wisata di pulau samosir, di sana kita dapat melihat makam Raja, museum,
patung si gale-gale dan tentu toko-toko penjual souvenir.
Kapal Ferri di Tomok |
Selamat datang di Tomok |
Di
tomok ada banyak pedagang souvernir seperti pakaian, selendang, tas, aksesoris
serta ukiran-ukiran khas Batak. Jika ingin membeli sesuatu di sana
pintar-pintarlah menawar, biasanya harga yang ditawarkan pertama kali sangat
mahal.
Barisan toko souvenir |
Setelah
menempuh perjalanan yang cukup lama, sampailah kami di pangururan. Baru ku tahu bahwa di sana masih banyak
rumah-rumah tradisional atau yang biasa disebut rumah bolon. Inilah rumah bolon kami.
Rumah bolon |
Di rumah
bolon kami, dapurnya sangat sederhana, memasak dengan menggunakan kayu.
Dapur di rumah bolon |
Aku sedikit terkejut di sana ada banyak makam di
samping rumah. Makam di sana tidak seperti pada umumnya di tanah, melainkan peti
diletakan di dalam sebuah bagunan. Bagi suku Batak, kematian adalah bagian dari
religi, sistem kekerabatan dan statifikasi sosial. Makam di tanah samosir biasanya disebut tugu.
Tugu |
Itu
adalah makam atau tugu opungku yang tidak jauh dari rumah. Stratifikasi suku
batak terlihat dari tugu yang dibangun. Semakin besar tugu, semakin tinggi pula
derajat orang yang membangun. Bahkan terkadang, tugu jauh lebih besar dan lebih
bagus dari pada rumah sendiri disana. Begitulah tanah kami. Tanah Batak.
Tidak sempurna rasanya kalau kami tidak jalan-jalan. Aku melihat indahnya danu toba.
Tidak sempurna rasanya kalau kami tidak jalan-jalan. Aku melihat indahnya danu toba.
Danau Toba |
Background danau toba |
Senang
rasanya bisa liburan ke kampung halaman untuk pertama
kalinya.
Berbicara
soal liburan, aku ingin bisa pergi ke Flores. Pulau yang terletak di Nusa
Tenggara Timur ini menarik dan menunggu setipa kita untuk menjelajahinya. Melihat
labuan bajo, pulau komodo, pulau padar, pulau rinca, desa wae rebu, serta danau
kalimutu yang terkenal itu.
Tentu merasakan pergi ke sana bersama penerbangan terbaik di negeri ini, Garuda Indonesia. Penerbangan dengan five stars airlines yang menyuguhkan kenyamanan kelas dunia.
Tentu merasakan pergi ke sana bersama penerbangan terbaik di negeri ini, Garuda Indonesia. Penerbangan dengan five stars airlines yang menyuguhkan kenyamanan kelas dunia.
Melalui www.garuda-indonesia.com
Garuda selalu memberikan promo menarik ke berbagai destinasi impian kita yang
akan menjadi memorable experiences.
Bawa aku terbang Garuda Indonesia!!
*Tulisan ini diikutsertakan dalam #GADreamHoliday