Minggu, 18 Desember 2011

Senyum dan Tertawalah

Everytime you smile at someone, it is an action of love, a gift to that person, a beautiful thing. ~Mother Teresa

Hal kecil berdampak besar, arti senyum untukku.
Sebuah senyuman mampu mengancurkan seribu prasangka buruk.

Tersenyum itu mudah, hanya perlu sedetik untuk merubah bentuk bibir agar tersenyum.
Mudah sekali, karena tak membutuhkan satu sen pun untuk melakukannya.


Semua orang bisa tersenyum, kita semua punya bakat itu.
Namun, terkadang masalah menenggelamkan kita untuk lupa tersenyum.
Saat-saat seperti inilah harusnya kita ingat akan manfaat tersenyum.

Faktanya, beberapa penelitian membuktikan senyum itu baik untuk kesehatan. Jika seseorang sedang tersenyum, otaknya mengeluarkan serotin yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya ( Pacth Adam USA ). Jika seseorang tersenyum dalam kondisi tidak bahagia, maka otak tetap mengeluarkan zat-zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan sekaligus dapat meringankan kondisi psikologisnya.

Senyum membuat wajah lebih sedap dipandang.Always remember to be happy because you never know who's falling in love with your smile. ~Author Unknown

Terlebih lagi jika tertawa, manfaatnya akan berlipat ganda.
Joan Coggin MD, salah seorang peneliti USA mengatakan, tertawa memberikan relaksasi dan mengurangi stress, setelah meninggikan sampai jumlah tertentu tekanan darah dan irama, tertawa langsung menurunkannya lagi sehingga sensor sensor perseptif meningkat dan menyebabkan seseorang sanggup menghadapi tugas dengan lebih baik.
Seven days without laughter makes one weak. ~Mort Walker

Senyum dan tertawa ga ada ruginya, malah justru membuat kita jauh lebih baik dan sehat.
Seberapa berat bebanmu, jangan lupa untuk senyum dan tertawa ya, tapi yang sesuai porsi. Jangan ketawa sendirian :D

Minggu, 18 Desember 2011
21.20 Wib

Sabtu, 17 Desember 2011

Miskin yang Ceria


Aku kembali tertarik untuk menjelaskan tentang buku yang sangat menginspirasi, menurutku.
Lagi-lagi temanya tentang kemiskinan, sama seperti tema book review yang sebelumnya pernah kutulis. Entah, mungkin memang karena tema itu sudah umum ditemui.
"Saga no Gabai Bachan"

Buku itu aku beli sudah cukup lama. Tepatnya Minggu, 19 Juni 2011.

Novel asal Jepang ini salah satu novel terbaik yang membuat penerbit Indonesia memilih untuk menterjemahkan dan menerbitkan dari segelintir novel Jepang lainnya.

Saga no Gabai Bachan mengangkat tema kemiskinan, kemiskinan dari sudut pandang yang berbeda dan unik.
Miskin yang Ceria, begitu kata nenek Osano.

Bemula saat Hiroshima dibom.
Kota dimana Yoshici tinggal, setelah ayanhya meninggal akibat peristiwa itu dengan terpaksa ibu Yoshici harus menitipkannya ke tempat Nenek Osano di kota Saga.

Namun siapa sangka di rumah nenek Osano yang reyot, Yoshici belajar tentang kesederhanaan dan kebahagian dalam kemiskinan.
Ada dua jalan buat orang miskin.
Miskin
muram dan miskin ceria.
Kita ini miskin yang ceria.


Itulah kata Nenek Osano pada Yoshici.
Nenek Osano adalah tokoh utama yang diceritakan dalam novel ini, pandangannya yang jujur dan polos mampu mengobrak abrik pemahaman kita tentang makna kemiskinan.

Kehidupan selalu dijalani dengan penuh tawa.
Dikisahkan nenek Osano selalu menyeret magnet yang diikatkan di pinggangnya setiap pergi ke pasar agar besi atau logam menempel di magnet tersebut dan dijual.

“Sungguh sayang kalau kita sekedar berjalan. Padahal kalau kita berjalan sambil menarik magnet, lihat, begini menguntungkannya” .

Begitulah nenek Osano dengan akal cerdasnya.
Dikisahkan juga bahwa nenek Osano selalu mengambil buah dan sayuran yang mengapung di sungai dekat rumahnya.

“Selain sungai jadi bersih, kita mendapatkan bahan bakar secara cuma-cuma. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui"
Masih banyak lagi cerita yang mengambarkan prinsip-prinsip nenek Osano yang keren dalan novel ini.
Berikut beberapa prinsip nenek Osano;

Hidup itu selalu menarik. daripada hanya pasrah, selalu coba cari jalan !

Kebaikan sejati dan tulus adalah kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang yang menerima kebaikan.

Pelit itu payah, hemat itu jenius !

Dari buku ini aku belajar untuk tetap menjalani kehidupan dengan rasa syukur dan ceria. Dua jempol untuk Saga no Gabai Bachan .
Tidak heran penjualannya mencapai 100.000 eksemplar di Jepang dalam kurung waktu kurang dari satu tahun
dan diadaptasi dalam bentuk film layar lebar, game maupun manga.
Sabtu, 17 Desember 2011
20.20 Wib

Sabtu, 10 Desember 2011

Hujan

"Suara guruh mengabarkan kedatanganku, pelangi di langit mengantar kepergianku"

Begitu petikan syair berjudul nyanyian hujan karya Kahlil Gibran yang seketika ku ingat saat hujan seperti sekarang ini.

Hujan..
Kau memang hanya salah satu bentuk presipitasi tapi kau mampu memberi ketenangan saat tetesan-tetesan pertama turun serta wangimu menyeruak.

Kau dan aku selalu punya cerita.

Ketika TK untuk pertama kalinya aku diizinkan bermain bersamamu sambil berlarian bersama teman-teman, berdiri tepat dekat pipa air di bawah genteng dengan polosnya seraya berharap banjir terjadi agar permainan lebih menarik. Masih kuingat jelas saat itu hanya singlet dan celana dalam yang kupakai sebagai anak kecil berusia 5 thn begitupun teman-temanku. Mereka adalah; sella, ita, popy dan nia. Kami begitu bahagia.
Sampai tiba saatnya tangan berkeriput menggigil kedinginan dan suara orangtua kami berteriak memanggil pulang, barulah kami berhenti bermain.

Karena hujan.

Saat SD kelas 5 , aku dan temanku Dita diminta seorang guru untuk membelikannya gado-gado ketika istirahat sehabis hujan. Jalanan banjir, selokan dan lubang-lubang di jalanpun tergenang air setinggi betis saat itu, meraba jalan dengan sangat hati-hati disetiap langkah berharap tidak jatuh tercebur ke selokan.

Tapi yang ku takutkan malah terjadi.
Aku Jatuh ke dalam selokan yang cukup dalam, tenggelam dengan seragam pramuka dan payung ungu yang kubawa.
Untunglah tanganku ditarik dan diangkat ke atas. Aku ditolong seorang ibu yang sedang lewat, sudah agak lupa wajahnya, tapi aku ingat tubuhnya gemuk, memakai kerudung dan berbaju merah.
Malu, banyak sekali yang melihat karna jalan itu memang selalu ramai.

Alhasil, aku pulang dalam keadaan basah kuyup untuk berganti pakaian dan Dita lah yang membeli gado-gado untuk guru kami.
Rumah dan sekolahku tidak begitu jauh, jalan kaki hanya 15 menit.
Aku pun kembali ke sekolah.

Hujan.
Aku tidak seperti banyak orang, yang ketika sakit menyebut namamu sebagai menyebabnya.
Kau justru memberi ketenangan dan mengingatkan aku akan kenangan-kenangan masa laluku.

Hujan kau inspirasiku ...


Sabtu, 10 Desember 2011
15.00

Minggu, 04 Desember 2011

Lets make it happen





Taman suropati
Sabtu, 03 Desember 2011

My Little World Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Blogger Template Template