Tugas
ISD-1
Dosen : Ramita
Hapsari
Nama : Meliana
NPM : 1B115208
Nama : Meliana
NPM : 1B115208
1. Jelaskan
perkembangan penduduk di daerah masing-masing !
Perkembangan penduduk di desa Sait
Nihuta. Sait Nihuta adalah salah satu desa di
kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, luas/area Sait Nihuta adalah 1,4 km2
jumlah penduduk 680 jiwa dengan 166 rumah tangga. 91 rumah permanen, 61
rumah semi permanen dan 9 rumah non permanen. Dari segi pertanian luas area panen di
Sait Nihuta adalah 31 ha, hasil produksi 167 ton dan dengan produktifitas 5,4 ton/ha.
Jenis tanaman yang ditanam adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau
dan kedelai. Di Sait Nihuta rata-rata ternak yang dimiliki adalah babi, kerbau dan ayam.
Dari segi teknologi rata-rata penduduk Sait Nihuta sudah bida menggunakan handphone
dengan tipe yang sederhana. Dalam hal pariwisata, kecamatan pangururan adalah kota
kecil yang memikat di tepi Danau Toba menyimpan tempat-tempat wisata yang menarik
untuk dikunjungi baik wisata sejarah, alam, maupun wisata geo. Temapat-tempat wisata
tersebut adalah pantai pasir putih parbaba, terusan tano ponggol, komunitas tenun ulos
batak, pemandian panasaek ranggat, monumen liberty malau, pantai pasir putih situngkir
dan open stage pasar Pangururan. Belum lama ini juga digelar festival seni dan budaya
dengan acara yang dipertandingkan adalah lomba uning-uningan, tor-tor sserta vacal group
di tanah lapang Pangururan karena mengingat budaya Batak yang turun temurun mulai
terabaikan akibat dari perkembangan zaman, sehingga dengan acara festival seni budaya
tersebut budaya kita tetap terjaga dan dikenal di kalangan masyarakat.
kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, luas/area Sait Nihuta adalah 1,4 km2
jumlah penduduk 680 jiwa dengan 166 rumah tangga. 91 rumah permanen, 61
rumah semi permanen dan 9 rumah non permanen. Dari segi pertanian luas area panen di
Sait Nihuta adalah 31 ha, hasil produksi 167 ton dan dengan produktifitas 5,4 ton/ha.
Jenis tanaman yang ditanam adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau
dan kedelai. Di Sait Nihuta rata-rata ternak yang dimiliki adalah babi, kerbau dan ayam.
Dari segi teknologi rata-rata penduduk Sait Nihuta sudah bida menggunakan handphone
dengan tipe yang sederhana. Dalam hal pariwisata, kecamatan pangururan adalah kota
kecil yang memikat di tepi Danau Toba menyimpan tempat-tempat wisata yang menarik
untuk dikunjungi baik wisata sejarah, alam, maupun wisata geo. Temapat-tempat wisata
tersebut adalah pantai pasir putih parbaba, terusan tano ponggol, komunitas tenun ulos
batak, pemandian panasaek ranggat, monumen liberty malau, pantai pasir putih situngkir
dan open stage pasar Pangururan. Belum lama ini juga digelar festival seni dan budaya
dengan acara yang dipertandingkan adalah lomba uning-uningan, tor-tor sserta vacal group
di tanah lapang Pangururan karena mengingat budaya Batak yang turun temurun mulai
terabaikan akibat dari perkembangan zaman, sehingga dengan acara festival seni budaya
tersebut budaya kita tetap terjaga dan dikenal di kalangan masyarakat.
2. Jika dikaitkan dengan perkembangan dan perubahan
zaman saat ini lalu jika dilihat dari
perkembangan teknologi ayng semakin maju, ceritakan dan jelaskan kondisi daerah di
Indonesia yang saat ini masih mengalami ketertinggalan IPTEK.
perkembangan teknologi ayng semakin maju, ceritakan dan jelaskan kondisi daerah di
Indonesia yang saat ini masih mengalami ketertinggalan IPTEK.
Berdasarkan daftar daerah tertinggal dari
Kemendikbud tahun 2016, salah satunya adalah
Provinsi Papua. Provinsi Papua adalah Provinsi Irian Jaya yang diberi Otonomi Khusus,
bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memiliki keragaman suku
dan lebih dari 250 (dua ratus lima puluh) bahasa daerah serta dihuni jugaoleh suku-suku
lain di Indonesia. Wilayah Propvinsi Papua, sebelumnya terdiri atas 14 (empat belas)
kabupaten dan 1 kota, namun terjadi pemekaran hingga saat ini menjadi 25 kabupaten.
Provinsi Papua memiliki luas kurang lebih 421.981 km2 dengan topografi yang bervariasi,
mulai dari dari dataran rendah yang berawa sampai pegunungan yang puncaknya
diselimuti salju. Kondisi yang sedemikian rupa menyebabkan sulitnya mobilisasi dari satu
daerah ke daerah lainnya. Di samping itu, penduduk di papua mayoritas merupakan
penduduk suku yang sangat terikat oleh adat istiadat dan tradisi mereka. Oleh karena itu
mereka sangat sulit untuk mengembangkan kualitas diri mereka. Banyak dari mereka yang
masih berpikiran tradisional dan enggan untuk menjamah modernitas.
Provinsi Papua. Provinsi Papua adalah Provinsi Irian Jaya yang diberi Otonomi Khusus,
bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memiliki keragaman suku
dan lebih dari 250 (dua ratus lima puluh) bahasa daerah serta dihuni jugaoleh suku-suku
lain di Indonesia. Wilayah Propvinsi Papua, sebelumnya terdiri atas 14 (empat belas)
kabupaten dan 1 kota, namun terjadi pemekaran hingga saat ini menjadi 25 kabupaten.
Provinsi Papua memiliki luas kurang lebih 421.981 km2 dengan topografi yang bervariasi,
mulai dari dari dataran rendah yang berawa sampai pegunungan yang puncaknya
diselimuti salju. Kondisi yang sedemikian rupa menyebabkan sulitnya mobilisasi dari satu
daerah ke daerah lainnya. Di samping itu, penduduk di papua mayoritas merupakan
penduduk suku yang sangat terikat oleh adat istiadat dan tradisi mereka. Oleh karena itu
mereka sangat sulit untuk mengembangkan kualitas diri mereka. Banyak dari mereka yang
masih berpikiran tradisional dan enggan untuk menjamah modernitas.
Kondisi sosial ekonomi
mereka sangat memprihatinkan yakni kondisi perumahan sangat
darurat hidup dalam honai/ owa (rumah adat papua), pola konsumsi mereka sangat tidak
teratur, mereka mayoritas belum memiliki mata pencaharian yang tetap untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
darurat hidup dalam honai/ owa (rumah adat papua), pola konsumsi mereka sangat tidak
teratur, mereka mayoritas belum memiliki mata pencaharian yang tetap untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
Kondisi sosial
masyarakat pada umumnya masih sederhana, tingkat pendidikan relatif
rendah, karena kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Bahkan anak anak di
papua yang berada di pedalaman, mereka lebih suka untuk membantu orang tuanya bekerja
daripada pergi kesekolah. Dalam bidang kesehatan tidak kalah memprihatinkan, kondisi
tempat tinggal mereka serta cara berpakaian mereka sangatlah berpotensi mnyebabkan
mereka sangat mudah untuk terkena penyakit seperti, diare, ispa, HIV/ AIDS, dan penyakit
lainnya, hal tersebut diperparah dengan jauhnya pusat pusat kesehatan seperti puskesmas
dan rumah sakit dari lokasi pemukiman penduduk, hal ini yang menyebabkan kurang
cepatnya penanganan kesehatan di wilayah papua.
rendah, karena kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Bahkan anak anak di
papua yang berada di pedalaman, mereka lebih suka untuk membantu orang tuanya bekerja
daripada pergi kesekolah. Dalam bidang kesehatan tidak kalah memprihatinkan, kondisi
tempat tinggal mereka serta cara berpakaian mereka sangatlah berpotensi mnyebabkan
mereka sangat mudah untuk terkena penyakit seperti, diare, ispa, HIV/ AIDS, dan penyakit
lainnya, hal tersebut diperparah dengan jauhnya pusat pusat kesehatan seperti puskesmas
dan rumah sakit dari lokasi pemukiman penduduk, hal ini yang menyebabkan kurang
cepatnya penanganan kesehatan di wilayah papua.
Sejauh ini pemerintah telah menyelenggarakan
beberapa program strategis dalam rangka
mempercepat pembangunan pendidikan di Papua. Di antaranya adalah dengan
menyekolahkan putra daerah (Papua) secara berasrama, pengiriman guru SM-3T untuk
daerah terpencil, program Guru Garis Depan, dan masih banyak lagi program yang bukan
hanya dari pemerintah tetapi juga dari berbagai yayasan yang bergerak di bidang
pendidikan dan sosial. Program-program tersebut akan menuai hasil yang maksimal jika
seluruh elemen bekerja sama dengan baik untuk saling mendukung dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Jadi untuk membangun pendidikan Papua
adalah tugas seluruh elemen mulai dari guru, masyarakat Papua sendiri, tokoh adat, pemuka
agama, aktivis pendidikan, dan gotong-royong seluruh rakyat Indonesia.
mempercepat pembangunan pendidikan di Papua. Di antaranya adalah dengan
menyekolahkan putra daerah (Papua) secara berasrama, pengiriman guru SM-3T untuk
daerah terpencil, program Guru Garis Depan, dan masih banyak lagi program yang bukan
hanya dari pemerintah tetapi juga dari berbagai yayasan yang bergerak di bidang
pendidikan dan sosial. Program-program tersebut akan menuai hasil yang maksimal jika
seluruh elemen bekerja sama dengan baik untuk saling mendukung dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Jadi untuk membangun pendidikan Papua
adalah tugas seluruh elemen mulai dari guru, masyarakat Papua sendiri, tokoh adat, pemuka
agama, aktivis pendidikan, dan gotong-royong seluruh rakyat Indonesia.
Daftar Pustaka
https://samosirkab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kecamatan-Pangururan-Dalam-Angka-2016.pdf
http://www.pariwisatasumut.net/2014/11/tempat-wisata-di-pangururan.html
http://www.samosirgreen.com/index.php/2016/08/13/festival-seni-dan-budaya-di-tanah-lapang-pangururan/
http://www.bisnisborneo.com/2016/02/daftar-daerah-tertinggal-dari-kemdikbud.html
http://e-journal.uajy.ac.id/366/2/1MIH01449.pdf
http://catatanhardika.blogspot.co.id/2014/04/proses-ketertinggalan-papua-dari.html
https://manokwariku.info/pendidikan/membangun-ketertinggalan-pendidikan-papua-tugas-siapa/
http://www.pariwisatasumut.net/2014/11/tempat-wisata-di-pangururan.html
http://www.samosirgreen.com/index.php/2016/08/13/festival-seni-dan-budaya-di-tanah-lapang-pangururan/
http://www.bisnisborneo.com/2016/02/daftar-daerah-tertinggal-dari-kemdikbud.html
http://e-journal.uajy.ac.id/366/2/1MIH01449.pdf
http://catatanhardika.blogspot.co.id/2014/04/proses-ketertinggalan-papua-dari.html
https://manokwariku.info/pendidikan/membangun-ketertinggalan-pendidikan-papua-tugas-siapa/
0 comments:
Posting Komentar