"Suara guruh mengabarkan kedatanganku, pelangi di langit mengantar kepergianku"
Begitu petikan syair berjudul nyanyian hujan karya Kahlil Gibran yang seketika ku ingat saat hujan seperti sekarang ini.
Hujan..
Kau memang hanya salah satu bentuk presipitasi tapi kau mampu memberi ketenangan saat tetesan-tetesan pertama turun serta wangimu menyeruak.
Kau dan aku selalu punya cerita.
Ketika TK untuk pertama kalinya aku diizinkan bermain bersamamu sambil berlarian bersama teman-teman, berdiri tepat dekat pipa air di bawah genteng dengan polosnya seraya berharap banjir terjadi agar permainan lebih menarik. Masih kuingat jelas saat itu hanya singlet dan celana dalam yang kupakai sebagai anak kecil berusia 5 thn begitupun teman-temanku. Mereka adalah; sella, ita, popy dan nia. Kami begitu bahagia.
Sampai tiba saatnya tangan berkeriput menggigil kedinginan dan suara orangtua kami berteriak memanggil pulang, barulah kami berhenti bermain.
Karena hujan.
Saat SD kelas 5 , aku dan temanku Dita diminta seorang guru untuk membelikannya gado-gado ketika istirahat sehabis hujan. Jalanan banjir, selokan dan lubang-lubang di jalanpun tergenang air setinggi betis saat itu, meraba jalan dengan sangat hati-hati disetiap langkah berharap tidak jatuh tercebur ke selokan.
Tapi yang ku takutkan malah terjadi.
Aku Jatuh ke dalam selokan yang cukup dalam, tenggelam dengan seragam pramuka dan payung ungu yang kubawa.
Untunglah tanganku ditarik dan diangkat ke atas. Aku ditolong seorang ibu yang sedang lewat, sudah agak lupa wajahnya, tapi aku ingat tubuhnya gemuk, memakai kerudung dan berbaju merah.
Malu, banyak sekali yang melihat karna jalan itu memang selalu ramai.
Alhasil, aku pulang dalam keadaan basah kuyup untuk berganti pakaian dan Dita lah yang membeli gado-gado untuk guru kami.
Rumah dan sekolahku tidak begitu jauh, jalan kaki hanya 15 menit.
Aku pun kembali ke sekolah.
Hujan.
Aku tidak seperti banyak orang, yang ketika sakit menyebut namamu sebagai menyebabnya.
Kau justru memberi ketenangan dan mengingatkan aku akan kenangan-kenangan masa laluku.
Hujan kau inspirasiku ...
Sabtu, 10 Desember 2011
15.00
Saya Locavore, Ayo Kamu Juga Dong
-
Mencari Bumbu Khas di Pasar Peunayong Banda Aceh
Suka makanan yang tergolong pangan lokal, itu saya. Suka makanan khas
Palembang dan Sumsel secara umum, ...
4 tahun yang lalu
0 comments:
Posting Komentar