1 . TINJAUAN SEKILAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1.1. Sistem
Informasi & Organisasi Bisnis
- Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi.
- Fungsi sistem informasi adalah bertanggung jawab atas pemrosesan data. Otomatisasi kantor menguraikan penggunaan teknologi elektronik di dalam kantor atau tempat kerja.
- Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi.
- Fungsi sistem informasi adalah bertanggung jawab atas pemrosesan data. Otomatisasi kantor menguraikan penggunaan teknologi elektronik di dalam kantor atau tempat kerja.
Jenis-jenis
Sistem informasi.
1. Sistem informasi akuntansi
2. Sistem informasi keuangan
3. Sistem informasi manufaktur
4. Sistem informasi sumber daya manusia
Tujuannya adalah untuk membantu pengembangan sistem yang efektif. Masalah-masalah manajemen proyek, masalah organisasional dan teknikal akan dihadapi dalam suatu implementasi sistem informasi.
1. Sistem informasi akuntansi
2. Sistem informasi keuangan
3. Sistem informasi manufaktur
4. Sistem informasi sumber daya manusia
Tujuannya adalah untuk membantu pengembangan sistem yang efektif. Masalah-masalah manajemen proyek, masalah organisasional dan teknikal akan dihadapi dalam suatu implementasi sistem informasi.
1.2 Siklus Pemrosesan Transaksi
Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang berbeda,yaitu dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :
1.Siklus pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
2.Siklus pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut.
3.Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.
4.Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana termasuk kas.
Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra logis. Proses Pengendalian Internal,dimana mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah satu tanggung jawab utama menejemen adalah stewardship.
Elemen
Proses pengemdalian Internal,dimana pengendalian ini merupakan satu proses yang
dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atastercapainya tujuan
yaitu :
1.Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.
2.Reliabilitas pelaporan keuangan.
3.Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Fungsi Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusu audit internal sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi.
1.Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.
2.Reliabilitas pelaporan keuangan.
3.Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Fungsi Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusu audit internal sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi.
1.3. Akuntansi & Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar.
Sistem Informasi akuntansi,dimana sistem berbasis computer yang dirancang untuk menstransformasi data akuntansi menjadi informasi.
Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukungoperasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
1.4 AKUNTAN DAN PENGEMBANGAN
Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem InformasiAkuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem.
- Perencanaan (Planning)
- Analysis (Analsis)
- Perancangan (Design)
- Implementasi (Implementation)
- Pascaimpelementasi (Post Implementation)
2. Siklus Akuntansi
3. Siklus Transaksi
Karakteristik
Pengembangan Sistem bertujuan untuk :
- Untuk meningkatkan kualitas informasi.
- Untuk meningkatkan pengendalian internal.
- Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan.
Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem.Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap yaitu :
- Untuk meningkatkan kualitas informasi.
- Untuk meningkatkan pengendalian internal.
- Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan.
Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem.Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap yaitu :
- Menatapkan
tujuan system.
- Menyusun berbagai alternative solusi.
- Meanalisis system.
- Desain system.
- Implentasi system.
- Evaluasi system.
- Menyusun berbagai alternative solusi.
- Meanalisis system.
- Desain system.
- Implentasi system.
- Evaluasi system.
2. TEKNIK
DAN DOKUMENTASI SISTEM
2.1
Pemakaian Teknik Sistem
Teknik-teknik
sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan hubungan antarsubsistem. Teknik-teknik tersebut
umumnya bersifat grafikal (piktoral). Teknik-teknik sistem penting bagi auditor
intern dan ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan
sistem informasi. Teknik-teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang
melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara
ekstern sebagai seorang konsultan.
2.2
Teknik-Teknik Sistem
Bagan Arus
(FlowChart)
Merupakan alat
yang digunakan untuk :
a. Dokumentasi
sistem yang sudah ada.
b. Mendesain
sistem baru
c. Memberi
petunjuk bagi programer yang akan membuat dan memperbaharui program komputer.
Bagan arus terdiri dari dua macam yaitu :
1. Dokumen
flowchart
2. Sistem
/ proses flowchart
Bagan Arus Dokumen
Bagan yang
digunakan untuk menganalisa distribusi dokumen (kadang sumber daya fisik lain)
diantara unit organisasi dalam suatu sistem (document oriented).
Langkah-langkah
dalam penyusunan Dokumen Flowchart
a. Mengidentifikasi
departemen-departemen yang ikut ambil bagian dalam suatu sistem.
b. Mengidentifikasi
dokumen sumber yang akan digunakan.
c. Menggambarkan
bagaimana dokumen-dokumen di buat, diproses dan digunakan.
d. Menambahkan
catatan yang akan memberikan keterangan mengenai suatu simbol atau kegiatan.
Bagan Arus
Sistem
Bagan yang
menyediakan gambaran yang lebih lengkap mengenai langkah-langkah proses dalam
suatu sistem (Process oriented). Sistem flowchart terdiri dari dari beberapa
tingkatan :
-
High-level System Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum
dan memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
-
Intermediate-level System Flowchart, penggambarannya suatu proses yang lebih
detail
-
Low-level System Flowchart, menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau
kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
Bagan Arus
Program
Bagan yang
mengambarkan rangkaian atau urutan dari operasi logis yang dikerjakan
komputer dalam menjalankan suatu program.
Meskipun
tidak ada aturan khusus mengenai pembuatan flowchart, tapi terdapat beberapa
panduan yang dapat diikuti dalam pembuatan flowchart :
1. Simbol
dari proses harus selalu diletakkan diantara simbol input dan simbol output.
2. Pembuatan
flowchart harus dimulai dari pojok kiri atas.
3. Selalu
menggunakan simbol yang tepat tergantung dari jenis flowchartnya.
4. Hindari
kekusutan dan kekacauan dengan menghindari garis yang berpotongan, apabila
harus ada, dapat digunakan simbol koneksi.
5. Harus
ada keterangan / deskripsi untuk memberikan kejelasan.
Data Flow
Diagram (DFD)
Suatu bagan
yang memberikan gambaran mengenai arus data dalam suatu sistem atau organisasi.
Digunakan terutama sebagai alat untuk mengevaluasi sistem yang sudah ada dan
perencanaan pembuatan sistem baru. (lebih bersifat penggambaran secara logis
dari suatu sistem).
Elemen dalam
suatu DFD :
a. Proses
transformasi, digambarkan berbentuk lingkaran.
b. Arus
data, digambarkan berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses
transformasi.
c. Penyimpanan
data, digambarkan berupa kotak persegi panjang tanpa tutup di sebelah kanannya.
d. Data
sumber dan data tujuan, digambarkan berupa kotak empat persegi panjang.
Bagan IPO
dan HIPO
– Bagan IPO
Bagan yang
menggambarkan suatu sistem dalam skala umum (tidak rinci) sehingga
dapat digunakan untuk melihat / menganalisa
suatu sistem secara utuh.
– Bagan HIPO
Bagan yang
mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan rincian. (Tingkat rincian tergantung
dari kebutuhan pemakai).
3. PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI.
Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalahsistem
yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatuorganisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukungoperasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan danmempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang
lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau
kebutuhan sistem informasieksekutif.
3.1 Arus
Transaksi.
Siklus pemprosesan transaksi mengelompokkan transaksi berdasarkan kesamaan unsur atau sasaran. Karena setiap industri (dan malah setiap perusahaan dalam satu industri) menghadapi peristiwa yang berbeda-beda, maka tidak ada seperangkat siklus pemprosesan transaksi yang standar. Namun, siklus sering kita jumpai pada perusahaan dagang dan perusahaan nonmanufaktur lainnya :
Siklus pemprosesan transaksi mengelompokkan transaksi berdasarkan kesamaan unsur atau sasaran. Karena setiap industri (dan malah setiap perusahaan dalam satu industri) menghadapi peristiwa yang berbeda-beda, maka tidak ada seperangkat siklus pemprosesan transaksi yang standar. Namun, siklus sering kita jumpai pada perusahaan dagang dan perusahaan nonmanufaktur lainnya :
1. Siklus
pendapatan (revelue cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan penjualan produk atau jasa dan penagihan hasil-hasilnya.
2. Siklus
pengeluaran (expenditure cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang
berkaitandengan pemerolehan sumber daya atau jasa, misalnya barang dagang,
tenaga kerja, saranaumum) dan pelunasan hutang.
3.2 Komponen
Sistem Pemrosesan Transaksi.
1. Dokumen
Sumber.
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
· Memicu
meng-otorisasi operasi fisik. Sebagai contoh surat pesanan penjualan
meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.
· Memantau
arus fisik. Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan
pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
· Mencerminkan
akuntabilitas atas tindakan yang diambil. Misalnya tagihan dari pemasok diparaf
untuk memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.
· Menjaga
kemutakhiran dan kelengkapan basis data. Sebagai contoh kopi faktur penjualan
digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan
kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
· Menyediakan
data yang dibutuhkan untuk keluaran. Misalnya data dalam surat pesanan
penjualan digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar penjualan.
2. Jurnal
dan Register.
Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal dalam sistemmanual.Register berfungsi sebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.
Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal dalam sistemmanual.Register berfungsi sebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.
3. Buku
Besar dan Arsip.
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai transaksi.
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai transaksi.
4. Laporan
dan Dokumen.
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan.
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan.
5. Bagian
Perkiraan dan Kode Lainnya.
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan.
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan.
6. Rangkaian
Audit.
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen- elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya,dan sebaliknya.
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen- elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya,dan sebaliknya.
7. Tindakan
Pengendalian dan Pengamanan.
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan pengamanan. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan pengamanan. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
meliputi
:
1. Manual
prosedur
2. Uraian
tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan
transaksi.
3.3 Sistem
Tata Buku Berpasangan.
Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu. Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu. Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
· Sifat
dan tujuan organisasi
· Karakteristik
struktural dan fungsional
· Tata
letak fisik, produk dan jasa
· Orang
yang mengoperasikan sistem
3.4 Sistem
Kode Akun Untuk Pemrosesan transaksi.
Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
3.5
Perancangan Formulir & Pertimbangan Penyimpanan Catatan.
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
· Formulir
dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
· Formulir
digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui :
(1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.
4.1 kebutuhan akan pengendalian.
Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap resiko. Eksposur tidak semata-mata terjadi akibat kurangnya pengendalian. Pengendalian berguna mengurangi eksposur, tetapi pengendalian tidak dapat memengaruhi penyebab terjadinya eksposur.
Mengapa pengendalian penting?
Contoh Kasus:
Penggelapan dan kejahatan kerah putih:
• Kejahatan ini timbul jika digunakan secara tidak tepat atau disajikan dengan keliru oleh suatu tindakan atau rangkaian tindakan yang tidak tampat jahat secara fisik.
• Mencakup memasukkan transaksi fiktif ke dalam sistem akuntansi
• Terdapat 3 bentuk dasar pencurian dala kejahatan kerah putih: pencurian oleh karyawan, pencurian aktiva melalui kolusi denga pihak lua, penggelapan manajemen.
• White-collar crime (kejaahtan kerah putih) dapat berakibat pada Laporan keuangan yang digelapkan.
• Laporan keuangan yang digelapkan adalah tindakan yang disengaja dan ceroboh, baik bertujuan atau tidak, yang berakibat menimbulkan kesalahan yang material pad alporankeuangan.
• Kejahatan oleh manajemen lebih sulit dideteksi di bandingkan dengan kejahatan yang dilakukan oleh karyawan.
• Kejahatan korporasi, kejahatan kerah putih yang lebih memberikan manfaat kepada perusahaan dibandingkan individu yang melakukan.
Contonya: memanipulai pembebanan biaya kontrak kepda pemerintah melebihi dengan yang seharusnya, pembebanan yang tidak berkaitan dengan kontrak, penipuan pajak, dll.
• Akuntansi forensik, berkaitan dengan pencegahan dan deteksi penggelapan kejahatan kerah putih.
Antara lain: penguji penggelapan, auditor penggelapan, profesional penggelapan.
• Pengujian penggelapan meliputi bidang akuntansi, hukum dan krimonologi.:
4.2 Elemen-elemen struktur pengendalian intern
1. Pengendalian internal
a. Pengendalian manajemen terdiri dari pengendalian intern dan ekstern
b. Lebih menekankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan pengendallian
manajemen untuk mencapai tujuan
c. meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
2. Pengendalian manajemen
a. Mengendalikan terdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi
b. Menekankan pada pengendalian terhadap mengamankan aktiva perusahaan dengan
melakukan pecatatan akuntansi memadai
c. Meliputi akuntansi meningkatkan efektifitas dan efisiensi dan taat pd hukum yang
berlaku.
Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
- Pelimpahan tanggung jawab.
- Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
- Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern.
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
4.3. Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi
Alat pengendalian pemrosesan transaksi merupakan prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam sistem aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi organisasi. Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi individual.
a. Pengendalian Umum
Pengendalian umum memperhatikan keseluruhan lingkungan pemrosesan transaksi. Pengendalian umum mencangkup hal-hal berikut ini :
- Rencana pengorganisasian pemrosesan transaksi
- Prosedur-prosedur oprasi umum
- Masalah pengendalian peralatan
- Pengendalian peralatan dan akses data
b.Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi di khususkan untuk aplikasi individual. Pengendalian-pengendalian aplikasi di kategorikan menjadi pengendalian masukan, pemrosesan, dan keluaran.
c.Pengendalian Preventif, Detektif, Dan Korektif
Pengendalian Preventif di lakukan untuk mencegah kekeliruan dan penipuan sebelum keduanya terjadi, terutama pada masukkan dan pemrosesan pada pemrosesan transaksi. Pengandalian Detektif di lakukan untuk mengatasi kekeliruan dan penipuan setelah keduanya terjadi. Pengendalian Korektif digunakan untuk mengoreksi kekeliruan.
4.4.Etika Dan Struktur Pengendalian Intern
a.Etika dan Budaya Perusahaan
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika.
Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.
b.Mengkomunikasikan Tujuan-tujuan Pengendalian Intern
Manusia merupakan elemen penting dari setiap struktur prngrndalian intern. Fungsi prinspal dari pengendalian intern adalah mempengaruhi tingkah laku manusia dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan aktifitas-aktifitas perlu di kelola dan di kendalikan sehingga tujuan organisasi dapat di capai. Tujuan pengendalian intern harus di pandang secara relevan dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem harus di rancang sedemikian rupa sehingga pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan melindungi kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam oprasi organisasi yang sebaliknya dapat mempengaruhi mereka secara pribadi.
Daftar Pustaka:
0 comments:
Posting Komentar